ayuni, gadis cantik yang lahir di Pangkalan Baru, 21 Oktober 1994 silam ini adalah mahasiswa Universitas
Terbuka (UPBJJ-UT Pangkalpinang) Jurusan S1 Manajemen semester 4 dengan NIM
017441369 mempunyai prestasi yang tidak
bisa dianggap remeh. Bagaimana tidak, di usianya yang baru meginjak 21 tahun
ini, Gay sapaan akrabnya meraih IP 3.68 di semester I, lalu 3.72 di semester II
dan pada semester III dia berhasil meraih IP 4.
Anak ke 3 dari 5
bersaudara ini, adalah anak pasangan bapak Abdul Ghani dan ibu Nuraini.
Terlahir dari keluarga yang kurang mampu tidak menyurutkan langkahnya untuk
mencapai cita – citanya untuk bisa mengenyam pendidikan tinggi di bangku
kuliah. Langkah ini berawal dari telpon dari guru Bahasa Indonesianya, Ibu Yanuarti. Berkat informasi dari
beliau lah, Gay akhirnya mendaftarkan diri ke Universitas Terbuka dengan jalur
BIDIKMISI (Beasiswa Bagi Pelajar Berprestasi yang Kurang Mampu). Tanpa menunggu
lama, hasil wawancaranya dengan salah satu pegawai UPBJJ-UT Pangkalpinang, Aria
Candra, SE ternyata membawanya sebagai mahasiswa UT berprestasi sekarang.
IPK 4 yang bagi
sebagian orang terlihat mustahil untuk dicapai, tapi bagi gadis yang mempunyai
hobby membaca, jalan-jalan dan wisata kuliner ini sepertinya sangat mudah.
Ternyata rahasianya adalah cara belajar Gay yang sedikit berbeda dengan
mahasiswa lain, yaitu membaca dengan teliti, seksama dan memahami isi semua
modul yang didapat dari UT, waktu belajar 1 – 2 jam setiap hari, bahkan menjelang
ujian, Gay menghabiskan hampir seluruh waktunya dengan belajar. Dan satu hal
yang menarik dari Gay adalah, dia lebih fokus belajar pada waktu dimana orang
masih terbuai dengan tidurnya, yaitu sebelum waktu subuh.
Selain mengungkap
rahasia cara belajarnya, Gay juga membagi tips dan trik untuk mendapatkan IPK
yang tinggi, menurut gadis yang memegang sabuk hijau dan pernah menjadi juara 1
Karate kategori Kata Perorangan se-Prov. Bangka Belitung tahun 2012 ini, adalah
niat yang kuat, target pasti yang harus dicapai, rajin membaca modul, rajin
bertanya kepada tutor (dosen) mengenai hal – hal yang kurang dimengerti dan
belajar berkelompok dengan mahasiswa lainnya.
Dibalik kisah
sukses Gayuni menjadi mahasiswa berprestasi, ternyata Gay mempunyai kisah sedih,
menurut gadis berjilbab ini, dia pernah menerima tawaran program beasiswa dari
pemerintah daerah tempat tinggalnya untuk bisa melanjutkan S1 di salah satu
perguruan tinggi ternama di Jakarta, tetapi karena terbentur biaya akomodasi
dan biaya hidup yang tidak mampu dia penuhi akhirnya dia membatalkan tawaran
berharga tersebut.
Walaupun Gay
sekarang masih tercatat sebagai mahasiswa S1 Manajemen semester 4, namun dia
sudah mulai merajut harapan untuk bisa
melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Program Magister. Menurut Gayuni, hal yang bisa dia lakukan
untuk membuat orang tuanya bangga adalah menjadi anak yang sukses dalam bidang
pendidikan. Oleh karena itu, Gayuni bercita – cita bisa melanjutkan program
magister dengan mengambil jalur beasiswa. Cara dimana tidak semua orang bisa meraihnya kecuali
untuk orang – orang tekun seperti dirinya. (dwipuji)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar