Batas cetak LIP/Billing TTM-Atpem Prog. Pendas Masa 2015.2 sampai dg Tgl. 12 Sept' 2015 dan batas bayar sampai Tgl. 16 Sept' 2015

Blogger news

Jumat, 27 Maret 2015

Kuliah Jarak Jauh – Belajar Di Waktu Subuh



G



ayuni, gadis cantik yang lahir di Pangkalan Baru, 21 Oktober 1994 silam  ini adalah mahasiswa Universitas Terbuka (UPBJJ-UT Pangkalpinang) Jurusan S1 Manajemen semester 4 dengan NIM 017441369  mempunyai prestasi yang tidak bisa dianggap remeh. Bagaimana tidak, di usianya yang baru meginjak 21 tahun ini, Gay sapaan akrabnya meraih IP 3.68 di semester I, lalu 3.72 di semester II dan pada semester III dia berhasil meraih IP 4.
Anak ke 3 dari 5 bersaudara ini, adalah anak pasangan bapak Abdul Ghani dan ibu Nuraini. Terlahir dari keluarga yang kurang mampu tidak menyurutkan langkahnya untuk mencapai cita – citanya untuk bisa mengenyam pendidikan tinggi di bangku kuliah. Langkah ini berawal dari telpon dari guru Bahasa Indonesianya, Ibu Yanuarti. Berkat informasi dari beliau lah, Gay akhirnya mendaftarkan diri ke Universitas Terbuka dengan jalur BIDIKMISI (Beasiswa Bagi Pelajar Berprestasi yang Kurang Mampu). Tanpa menunggu lama, hasil wawancaranya dengan salah satu pegawai UPBJJ-UT Pangkalpinang, Aria Candra, SE ternyata membawanya sebagai mahasiswa UT berprestasi sekarang.

IPK 4 yang bagi sebagian orang terlihat mustahil untuk dicapai, tapi bagi gadis yang mempunyai hobby membaca, jalan-jalan dan wisata kuliner ini sepertinya sangat mudah. Ternyata rahasianya adalah cara belajar Gay yang sedikit berbeda dengan mahasiswa lain, yaitu membaca dengan teliti, seksama dan memahami isi semua modul yang didapat dari UT, waktu belajar 1 – 2 jam setiap hari, bahkan menjelang ujian, Gay menghabiskan hampir seluruh waktunya dengan belajar. Dan satu hal yang menarik dari Gay adalah, dia lebih fokus belajar pada waktu dimana orang masih terbuai dengan tidurnya, yaitu sebelum waktu subuh.
Selain mengungkap rahasia cara belajarnya, Gay juga membagi tips dan trik untuk mendapatkan IPK yang tinggi, menurut gadis yang memegang sabuk hijau dan pernah menjadi juara 1 Karate kategori Kata Perorangan se-Prov. Bangka Belitung tahun 2012 ini, adalah niat yang kuat, target pasti yang harus dicapai, rajin membaca modul, rajin bertanya kepada tutor (dosen) mengenai hal – hal yang kurang dimengerti dan belajar berkelompok dengan mahasiswa lainnya.
Dibalik kisah sukses Gayuni menjadi mahasiswa berprestasi, ternyata Gay mempunyai kisah sedih, menurut gadis berjilbab ini, dia pernah menerima tawaran program beasiswa dari pemerintah daerah tempat tinggalnya untuk bisa melanjutkan S1 di salah satu perguruan tinggi ternama di Jakarta, tetapi karena terbentur biaya akomodasi dan biaya hidup yang tidak mampu dia penuhi akhirnya dia membatalkan tawaran berharga tersebut.
Walaupun Gay sekarang masih tercatat sebagai mahasiswa S1 Manajemen semester 4, namun dia sudah mulai  merajut harapan untuk bisa melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Program Magister.  Menurut Gayuni, hal yang bisa dia lakukan untuk membuat orang tuanya bangga adalah menjadi anak yang sukses dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu, Gayuni bercita – cita bisa melanjutkan program magister dengan mengambil jalur beasiswa. Cara dimana  tidak semua orang bisa meraihnya kecuali untuk orang – orang tekun seperti dirinya. (dwipuji)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

SALUT

Latihan Mandiri (LM)

Moocs

KOMUNIKA

Newsletter UT

SRO-UT

BIPA-UT